Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Senin, 21 April 2008

[Ri2n Cerita] Maaf aja ga cukup bu...

Yaaaaaah.... bukannya suasana hati rin yang lagi bersambung... tapi ternyata rin dapet inspirasi untuk menuliskan sesuatu...

Kan kemaren2 pernah nulis blog yang judulnya "Kamu Aku...." sekarang udah baekan lagi ma orangnya walaupun udah ga sedeket dulu...

Trus beberapa bulan kemudian dia buat suatu kesalahan kecil, hm... menurut dia seh ga salah, tapi rin ga suka caranya, ya sudah rin blak2an bilang ga suka... walaupun sepele tapi kan untuk perbaikan kudu dikasih tau dari sekarang...

"Rin mo maafin kan?" kata dia.

Rin jawab aja..."Aduuuuh... klo masalah yang besar aja bisa rin maafin, apalagi masalah kayak gini...?"

*Jadi ceritanya rin curhat neh??

eeeeh... sabar dulu... rin ga curhat koq... cuma cerita doank... (apa bedanya yak...??)

pas ngomong kayak gitu... langsung deh tiba2 backgroundnya berubah jadi warna hitam lalu kayak ada 1 garis cahaya berkecepatan tinggi melintas melewati kepalaku...(kayak di komik2 kan begitu tuh klo lagi dapet ide)

Hm... rin sadar... rin banyak banget ya buat dosa, disadari ataupun tidak disadari, tapi setiap rin minta maaf pasti selalu dimaafin... Allah kan Maha Pengampun segala dosa...

Tapi seperti orang2 bilang..."Kata maaf saja ga cukup..."

Kenapa ga cukup?? maaf saja tanpa ada keinginan untuk memperbaiki diri ga ada nilainya...

Sesudah buat dosa, minta maaf, trus buat dosa lagi... (Aduh CPD)

Klo aja... ada temen kita yang buat salah, dia minta maaf trus kita maafin... eh ternyata besok2 dia ngelakuin kesalahan yang sama... (rin seh pasti kesel...)

Maaf bukan hanya sekedar di ucapkan di bibir atau dihati.... tapi Maaf harus disertai dengan perbuatan untuk merubah diri menjadi lebih baik, dan berjanji untuk tidak mengulanginya....

Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu telah berkata :
Aku mendengar Rassulullah S.A.W bersabda :
Sesungguhnya Allah berfirman (maksud) : Wahai anak Adam! Apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolonganKu maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak menganggap bahawa ia suatu yang bebanan. Wahai anak Adam! Sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu memohon keampunanKu, nescaya Aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam! Jika kamu menemuiku(selepas mati) dengan kesalahan sebesar bumi, kemudiannya kamu menemuiKu dalam keadaan tidak syirik kepadaKu dengan sesuatu nescaya Aku akan datang kepadamu dengan pengampunan terhadap dosa sebesar bumi itu.
- Riwayat imam Tarmizi dan kata beliau ia adalah hadis Hasan Sohih -

[ Read More.. ]

Beliau pasti Sedih

Dalam buku Kartini yang fenomenal berjudul Door Duisternis Tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang, ibu kita saat itu menuliskan kegelisahan hatinya menyaksikan wanita Jawa yang terkungkung adat sedemikian rupa. Tujuan utama beliau menginginkan hak pendidikan untuk kaum wanita sama dengan laki-laki, tidak lebih. Ia begitu prihatin dengan budaya adat yang mengungkung kebebasan wanita untuk menuntut ilmu.

Menurut Kartini, ilmu yang diperoleh para wanita melalui pendidikan ini bukanlah sebagai sarana untuk sekedar menang-menangan dengan laki-laki. Tapi lebih sebagai bekal mendidik anak-anak kelak agar menjadi generasi berkualitas. Bukankah anak yang dibesarkan dari ibu yang berpendidikan akan sangat berbeda kualitasnya dengan mereka yang dibesarkan secara asal? Inilah yang berusaha diperjuangkan Kartini saat itu.

Kartini memang sempat kagum dengan kemajuan yang dicapai oleh wanita Barat. Karena kebetulan saat itu yang menjadi teman koresponden beliau adalah wanita-wanita dari negeri Belanda. Tapi jangan lupa lho, ada perubahan pemikiran pada diri Kartini setelahnya ketika ia mengatakan dalam tulisannya: “Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradapan?. Artinya bahwa budaya Barat bukanlah menjadi parameter keberhasilan dalam membentuk sebuah peradapan baru yang bermutu”

Sungguh , ibu kita Kartini pasti menangis dengan teramat nelangsa apabila beliau tahu apa yang dilakukan wanita-wanita sekarang dengan mendompleng nama besar perjuangannya. Lihatlah wanita-wanita yang terserak di jalan-jalan dengan dandanan menor dan baju mini atas nama emansipasi. Mereka meninggalkan kewajiban serta fitrahnya sebagai wanita.

Para wanita itu enggan untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya. Karena hamil hanya merusak bentuk tubuh indah mereka. Fungsi ibu sebagai pendidik utama juga telah tergantikan dengan keberadaan baby sister di rumah. Anak tumbuh besar dengan didampingi oleh orang lain dan miskin dekapan ibunya. Kehidupan dan karier diluar rumah jauh lebih menggiurkan daripada berkutat dengan anak di rumah.

Sedangkan mereka, para muslimah yang memilih setia manjadi ibu rumah tangga lebih banyak dicibir karena dianggap tidak produktif. Makna produktif di sini adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan uang dan dapat dinilai secara materi.

Sangat disayangkan jika sudah tahu cita-cita Ibu Kartini saat beliau masih hidup dibandingkan dengan fakta yang kita lihat sehari-hari. Dan juga ada apa sih sebetulnya di balik ide emansipasi wanita itu. Ternyata dengan ide ini, bukannya membawa perbaikan nasib semakin terpuruknya ke lembah yang bernama eksploitasi. (DINA; Komunitas Penulis Bogor 36)

Sumber

[ Read More.. ]

Jumat, 04 April 2008

SING LIKE STAR

SING LIKE STAR....

Salah satu acara di Global TV... yang isinya anak2 muda mudi yang gila2an... ada yang nyanyi, and joged2....

Rin pernah nonton sekali... itu juga suatu kebetulan... acarany aneh... masa cewek yang goyangannya teu puguh ga jelas gitu yang menang.... hm.... penilaiannya dari apa?? apa dari expresi kegilaannya aja??

SING LIKE STAR....

Di Universitas Pakuan... Pada hari jumat di depan gedung rektorat... hari jumat yang kudunya diisi dengan kajian2, atau kegiatan2 positif yang bermanfaat, apalagi yang bisa menambah keimanan, malah ada acara kayak beginian... yang ga tanggung2... acaranya dimulai dari pagi ampe sore... wuih...

SING LIKE STAR...

Pada Hari jumat... yang ikut jadi peserta, dan yang ikut nonton.... cewek dan cowok... yang tadi habis sholat jumat *bagi cowok* dan solat dzuhur *Bagi cewek*... langsung menuju ke depan gedung rektorat... lalu perubahan apa yang kalian lakukan setelah solat?? setelah kalian menghadap Allah swt??

SING LIKE STAR...

Apa termasuk acara yang mendidik?? kita ini mahasiswa... knp terima aja dengan acara2 yang bisa membodohi para mahasiswa?? Pulang kampus jam 3... temen2 ngajakin rin nonton acara kayak gitu... wah enggak deh makasih.... rin ga mau termasuk dalam kelompok mereka... terbius dengan kegiatan2 yang ga ada untungnya....

SING LIKE STAR....

aku ILFEEL deh sama kamu....

[ Read More.. ]