Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Rabu, 30 Juli 2008

[STORY] Bangga

Aku memandang kedepan, melihat kerumunan mobil angkutan berwarna hijau dan biru memenuhi jalan padjajaran, serta aktivitas orang-orang disekitarnya dengan kesibukan-kesibukan masing-masing, aku berdiri bersandar pada dinding, depan CFC, di Jambu dua, ditemani sepasang telepon umum coin yang sejak aku SMA sampai sekarang masih setia saja menempel di tembok, disebelahku ada perempuan muda yang dari gerak geriknya terlihat seperti sedang menunggu seseorang, sama seperti diriku, aku pun menunggu seseorang.

Aku melirik perempuan muda tadi, kuperhatikan dandanannya, hm… anak gaul ternyata, aku memang tidak tau apa nama dari setiap accesoris dan pakaian yang dia pakai, jadi aku tidak bisa menggambarkan dia memakai apa. tapi aku tau itu dandanan sebagian besar anak-anak perempuan muda zaman sekarang, kuperhatikan wajahnya, cantik… tapi jelas sekali cantik dempulan… fuh…. Ku menarik nafas panjang, mengasihani dirinya dalam hati.

Aku mengambil buku dalam tasku, dan sekalian melihat jam yang ditampilkan telepon genggamku. Masih jam 1, “kayaknya aku terlalu cepat datang” ujarku dalam hati, aku memulai membaca untuk memanfaatkan waktuku, ku baca kata per kata isi buku, ku buka lembar demi lembar setiap halaman. Wuuush…. Angin tiba-tiba bertiup pelan mengibarkan kerudung hitam dan jilbab merahku, aku memandang pantulan diriku dari dinding kaca CFC, entah kenapa aku selalu senang bila melihat bayangan diriku yang memakai kerudung yang lebar, dan jilbabku di kaca, dimanapun itu, aku merasa bangga menjadi wanita yang dilindungi dengan hukum Islam.

Selesai aku mengagumi anugrah yang telah diberikan Allah padaku, aku melanjutkan membaca bukuku. Tidak beberapa lama kemudian, teman-teman perempuan muda yang ada disebelahku datang, ada 3 perempuan sekarang yang ada di sebelahku, tidak kurang dari semenit, tempat mereka berdiri jadi rusuh, rame, dan ribut, membicarakan masalah fashion, style, love and boy. Aku yang sedang membaca jadi tidak bisa fokus, mau mendengarkan mereka berbicara pun aku tidak mengerti mereka itu ngomong apa.

“Eheem…” kataku berdeham pada mereka, dengan terus tetap sibuk dengan bukuku. Mereka lalu terdiam, dan sepertinya mereka ngerasa kalau mereka itu telah mengganggu keasyikanku.

Tapi ternyata diamnya mereka tidak sebentar, salah satu dari mereka dengan nada tinggi dan “nyolot” mulai berbicara “Eh temen-temen tau enggak tadi gw liat ada cewek dandanannya cupu abis deh, mau gaya tapi jadi keliatan norak!” katanya dengan nada lebih tinggi pada kata “norak”-nya.

“Tapi… biarpun tu cewek cupu, norak dan jadul, masih mending dibandingin cewek sebelah kiri gw, lebih jadul! Kayak gitu tuh dandanan orang-orang jaman dahulu kala.” Kata temannya yang lain dengan suara yang ga kalah tingginya.

Aku tahu mereka membicarakanku. Ku lalu menatap mereka. Dan mereka merespon terhadap tingkahku. “Waduh…liat deh bentar lagi kita bakal diceramahin, takuuut.” Ujar perempuan muda yang tadi berada disebelahku.

Aku menahan diriku untuk tidak marah, dan tidak terpancing emosi, lalu ku tersenyum kepada mereka. “Waduh… masih mending dibilang model orang-orang jaman dulu, daripada model manusia purba.” Lalu cepat-cepat ku pergi meninggalkan mereka dengan gaya anggunku, dan mencari tempat lain yang lebih jinak pengunjungnya.

[ Read More.. ]

Minggu, 13 Juli 2008

[Ri2n Cerita] Lo dan gw

"Rin.... lo aja napa yang ngerjain...."

"Koq gw seh?? gw males ach, suruh sapa keq... jangan gw mulu..."

"Ya ampyun... gitu doank aja kagak mau... bentar aja..."

"Ogah... gw sibuk sekarang...."

"Sibuk apa lo..."

"Sibuk menghindar dari lo!"

hm... pasti dianggapan kalian percakapan kayak gini adalah hal biasa... tapi gimana klo yang ngomong itu ternyata akhwat2 yang berjilbab? waduh ga kebayang deh....

jujur... ku dikampus juga kadang2 bicaranya pake "lo gw", anggapan temen2 yang ku ajak ngomong seh biasa aja, tapi kalau udah teteh2 FKMI yang denger atau aku kelepasan ngomong kayak gitu pasti pada bilang..."Ckckckckckc..."

Malu??? Iyaaaaa.... rin malu banget... aku ngerasain seh bahasa itu agak kasar...dan ga pantes diucapin oleh akhwat yang udah di cap "Baik" ma masyarakat karena jilbabnya...

"Tu cewek, dah pake jilbab, masa ngomongnya kasar?"

Makanya ku mau berubah... walaupun butuh proses...yang cukup lama...

pasti bisa... klo dibiasakan...huhuhuhu

*motivasi untuk diriku sendiri*

[ Read More.. ]