Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Senin, 24 Desember 2007

STORY : Harapan Lia

Tak seperti biasanya Lia yang super duper ceria, yang suka ngadain konser “ujug-ujug” lagu-lagunya bondan f2b tampak murung seperti awan mendung, matanya berair tak bisa terbendung, trus gampang pundung, kadang-kadang suka tersandung. Hehehe… kejadian yang menyedihkan itu terjadi saat Lia sedang asyik dengerin lagunya Bondan yang judulnya Xpresikan sambil nonton acara gossip, kaget bener kaget waktu dia ngeliat Bondan Married sama Margie. Ini lah yang dia ucapkan…

“TIDAAAAAAAK….. tapi kenapa secepat itu kamu menikaaah??? Kau menghancurkan hatikuuuuu….! HUAAAAA…..HUAAAAA…… tapi hiks…hiks… kamu keliatan…hiks…cakep bangeeet….pake kemeja putih, sama peci hiks… kamu mirip Soekarno” Sambil memegang layar kaca televisi.

Nah begitulah yang menurut Lia adalah cerita tragis yang terjadi. Kalau ada temen yang ngegosip masalah bondan, dia langsung marah-marah. “Kalian itu bener-bener ga ngertiin perasaan gw ya?? Gw bener-bener patah hati tau! Bisa ga sih kalian ga ngucapin nama dia di depan gw?? Huaaaaaa….huaaaaaa…. kalian jahaaaaat.”

Jangan heran kalau Lia yang tiba-tiba pemurung jadi dijauhin temen-temennya, hanya Ale aja yang selalu ada disampingnya, walau sering banget kena damprat bertubi-tubi dari Lia, Ale adalah pria malang yang jatuh hati sama Lia, kenapa dibilang malang? Karena Lia ga pernah perduli sama Ale, yang ada dipikirannya adalah Bondan Prakoso.

Ale berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan semangat Lia, sudah puluhan kali Ale mencoba baru pada usaha yang ke 98 Lia mau juga, yaitu ngajakin Lia jalan ke Mancur.

“Lia, apa masih mau terus-terusan kayak gini?”

“Kayak gimana? Lia biasa aja.”

Mereka sekarang lagi makan disalah satu kafe, Lia hanya memandang jendela cuekin Ale.

“Lia tuh biasanya selalu ceria, seneng banget nyanyi-nyanyi di atas meja, suka nyapa orang, tukang becak aja kamu sapa, tapi Cuma gara-gara kejadian kayak gini merusak jati diri Lia yang asli.”

“Dialah jati diriku, karakterku hidup karena dia, dia pergi meninggalkan aku berarti aku juga melupakan jati diriku yang dulu, kenapa kamu ga bisa nerima jati diriku yang asli tanpa bayang-bayang tentang dia?”

“Lia scenario cerita itu sudah ada yang ngatur, kita memang berusaha tapi kita juga yang terima beres, kalau kejadiannya udah kayak gini, Lia mau ngapain lagi? Lia masih ada sesuatu yang bisa kamu rubah, kamu bisa melakukan hal yang lebih baik lagi, kamu masih bisa mencapai harapan yang telah binasa.” Kata Ale dengan penuh keyakinan, dan merasa puas dengan perkataan tadi.

Lia memandang Ale, matanya terlihat bersinar lagi dan penuh dengan harapan tapi ada banyak tanda Tanya dalam pikirannya, seperti berbicara “Jadi harus bagaimana, jadi harus bagaimana, jadi harus bagaimana?”

Selesai makan mereka jalan-jalan ke Mancur, melihat keramaian orang yang sedang malam minggu.

“Ale…” Kata Lia dengan tersenyum. Sepertinya Lia sudah mulai pulih dari abu-abu kehidupannya.

“Ya Lia?” Ale mulai bersemangat, dia menganggap akan ada harapan buat dia untuk hadir dalam relung-relung jiwa Lia.

“Lia berpikir, ucapan Ale benar juga, masih ada sesuatu yang bisa Lia rubah, dan Lia bisa mencapai harapan Lia.”

“Lalu?”

“Bondan menikah, itu sudah terjadi, Lia ga bisa berbuat apa-apa.”

Iya Lia, aku ingin kamu keluar dari impian-impianmu yang tidak mungkin itu, ucap Ale dalam hati.

“Tapi sebenarnya masih ada kesempatan buat Lia, dan itu jadi harapan Lia yang mungkin saja bisa terjadi.”

“Iya…iya…” Ale manggut-manggut…”Eh kesempatan apa Lia??”

Mata Lia bersinar-sinar, lalu ia memandang langit yang penuh bintang, kedua tangannya keatas. Lalu Lia berteriak. “KUTUNGGU DUDAMU BONDAN!!!”

Ale memandang bengong.

[ Read More.. ]

STORY : Kamu itu bocah...

“Wah liat deh Wi, tuh cowok ganteng bangeeeet…!” kata Mela sambil menyenggol lengan Dewi.

“Yang mana?” kata Dewi merespon.

“Tu loh di sebrang yang pake seragam SMA!”

“Hm…ya” kata Dewi dengan malas-malasan, “Ga tertarik dengan SMA, walau ku akui ia memang dianugrahi wajah yang enak dipandang” Ucapnya dalam hati.

“Koq Cuma gitu aja sih jawabnya?? Uh… BT deh.” Terlihat wajah Mela cemberut tanda tak puas. “Siska lama banget ke wc nya! Panas neh!”

Dewi hanya tersenyum memandang gelagat Mela. Tak lama kemudian Siska muncul ke depan mereka, tersenyum terengah-engah, karena habis lari.

“Maaf ya lama… Tadi Toiletnya penuh boo…!” Jawab Siska, memonyongkan mulutnya saat mengucapkan boo.

“Uuuh… ya udahlah ga apa-apa, Sis liat deh cowok SMA yang di depan, ganteng banget kan?” Sambil mengarahkan Siska untuk melihat cowok yang Mela maksud.

“Yang mana?” Mengikuti arah yang ditunjukkan Mela. “Walah itu…! WOOII!!” Siska melambai-lambai kan tangan ke arah cowok tersebut.

Mela dan Dewi kaget melihat perbuatan Siska, “Wah berani juga tu anak” kata mereka didalam hati.

Cowok yang mendengar suara keras tadi langsung menoleh dan tersenyum, lalu berjalan hendak menghampiri mereka bertiga.

“Dia adikku.” Kata Siska memberikan informasi kepada Dewi, dan Mela. “Hayo dek! Ngapain disini? Koq ga langsung pulang? Nungguin siapa?.” Kata Siska kepada adiknya yang sudah berada di depan mereka sekarang.

“Duh kak, jangan panggil aku adek dunk kak, malu…” Kata adik Siska salah tingkah. Tanpa menjawab pertanyaan Siska yang panjang berderet.

“Hehehe, oh ya… Dewi, Mela, kenalin ini adekku namanya Rio.”

“Mela.” Kata Mela sambil menyambut tangan Rio yang mengajak bersalaman.

“Dewi.” Dewi tidak menyambut tangan Rio, ia memberi salam jarak jauh.

“Oh, maaf.” Rio menarik kembali tangannya.

“Udah ach kita pulang.” Kata Dewi yang sudah merasa kurang nyaman.

“HAI…. Sendiri aja nich?”

Suara tersebut mengagetkan Dewi. “Rio, aduh bikin kaget aja, pulang sekolah ya?”

“Yup, mo pulang ya? Bareng yuk?”

“Enggak, aku mau ke toko buku dulu. Ada sesuatu yang harus dibeli. Duluan ya?”

“Eh… Rio juga mo ke toko buku, bareng aja. Mau kan?”

“Ehm… Rio pulang dulu aja, ganti baju, trus ke Toko buku. Pasti lebih nyaman.”

“Kalau Rio ga mau, gimana?”

Mimik wajah Dewi langsung berubah mendengar perkataan Rio. “Terserah deh.”

Dewi berjalan meninggalkan Rio, dan Rio pun menyusulnya, berjalan di sebelahnya.

“Rio suka sama Dewi. Rio mau selalu sama Dewi”

DEG! Jantung Dewi serasa ditusuk mendengar perkataan Rio. Apa-apaan ini bocah. “Oh… iya aku juga suka sama Rio, Rio dah dianggap adik sendiri sama aku.” Dewi berkata tersebut dengan senyum yang dipaksakan.

“Rasa suka Rio bukan suka terhadap kakak, tapi suka seorang adam kepada sang hawa.”

Rasa kesal terlihat di Wajah Dewi. “Aku mau pulang.” Beranjak hendak pergi.

“Eit…!” Rio menghadang Dewi. “Apa Dewi enggak mau nerima Rio hanya karena kita beda 3 tahun? Rio bener-bener suka sama Dewi. Hanya Dewi yang ada di pikirannya Rio. Rio merasa Dewi lah soulmate Rio, dari awal kita ketemu, jalan bareng, sampai sekarang.”

‘jalan bareng apaan? Kamu kan ngekor dibelakang aku! Soulmate?? Tau apa anak kecil tentang soulmate’ kata dewi dalam hati. “Minggir deh!” Dewi berlari pergi meninggalkan Rio.

“Dewi, aku akan selalu suka sama kamu, kamu adalah belahan jiwaku, aku akan menunggumu sampai kapanpun, posisimu tak akan tergantikan di hatiku. Tertanda yang selalu menyayangimu dan setia padamu >RIO<”

“Idih…!” ekspresi jijik yang Dewi tunjukan saat membaca sms dari Rio. “Aku masih punya seabreg kegiatan lain yang lebih baik aku kerjain, daripada ngurusin bocah kayak gitu.”

2 tahun berlalu.

“HAI… sendiri aja nih?”

Suara itu mengagetkan Dewi, tapi sapaan tersebut tidak tertuju pada Dewi. Dewi menoleh ke arah sumber suara. “Rio??” Kata Dewi pelan.

Rio Bergandengan mesra dengan seorang perempuan dan berkata sesuatu kepada perempuan tersebut, tapi terdengar jelas oleh Dewi. “Rio suka sama Farah. Rio mau selalu sama Farah, kamu adalah belahan jiwaku, dan posisimu tak akan tergantikan oleh siapapun.” Dan kecupannya mendarat di kening perempuan tersebut.

Dewi hanya nyengir kuda, dan berkata dalam hati. “Yang namanya bocah, tetap saja bocah.”

By : Ri2n_Meow

[ Read More.. ]

Selasa, 11 Desember 2007

Andaikan suamiku seperti mereka...

Andaikan suamiku seperti mereka...

Ketika aku keluar rumah sambil bendiri melihat foto-foto para buronan mujahidin yang mulia dan yang menjaga keutuhan agama dan kaum muslimin, maka aku sangat berharap bahwa seberkas kertas itu tertera foto suamiku dan tertulis n amanya supaya kami mendapatkan kemuliaan pada seluruh umur kami, dan hal itu bukan hanya dia saja. Juga supaya anaknya bahagia ketika melihat bapaknya menjadi salah satu dari para pahlawan itu dan bangga dengan keberaniannya ketika diwaktu yang sama tetangga mereka dan bapak teman-teman mereka bersikap diam tenang dan tidak bergerak untuk memperjuangkan umat!!

Bahkan supaya Alloh dan orang-orang beriman mencintai bapak mereka dan supaya Alloh menerima amal mereka, karena barang siapa yang ridho kepada Alloh maka dialah yang akan diridhoi oleh Alloh, dan manusia juga akan meridhoinya, bahkan Alloh akan mencintainya, dan barangsiapa yang dicintai oleh Alloh maka dia akan dicintai oleh orang yang berada di langit dan di bumi.

Ketika para Ummahatul Mukminin yang suci mencintai Rosululloh SAW...
Maka mereka mencintainya karena beliau adalah seorang pemberani yang Jibril turun dengan membawa wahyu sedangkan beliau waktu itu beribadah di sebuah gua yang gelap gulita.
Mereka mencintai beliau karena beliau seorang pemberani di dalam menyampaikan risalah Robbnya dan berkata kepada kaum Quroisy:

لقد جئتكم بالذبح

"Sungguh aku datang kepada kalian dengan penyembelihan".

Mereka mencintainya karena beliau seorang pemberani yang melindungi sahabat-sahabatnya dengan punggungnya ketika siksaan semakin bertambah berat.
Maka beliau dicintai oleh Alloh dan seluruh kaum muslimin....

Dan ketika istri Ash Shiddiq mencintai suaminya....
Dia mencintainya karena dia adalah seorang pemberani, dia adalah orang yang pertama kali beriman kepada Alloh SWT, mencintainya karena beliau seorang pemberani, beliau orang yang pertama kali membenarkan Rosululloh SAW, mencintainya karena dia berani memerangi orang-orang murtad dengan penuh kegagahan sehingga Alloh menjaga agamaNya melalui tangan beliau.
Maka dia dicintai oleh Alloh dan seluruh kaum muslimin....

Dan ketika istri Umar mencintai Umar bin Khottob ra. mencintainya karena dia adalah seorang pemberani, beliau orang yang pertama kali memisahkan yang haq dari yang bathil, mencintainya karena dia seorang pemberani yang dimana jika dia berjalan di suatu lembah sedangkan syetan berjalan di lembah yang lain untuk menghindarinya, mencintainya karena dia pemberani yang mengatakan suara kebenaran dengan terang-terangan sebagai balasan terhadap Abu Sufyan ketika perang Uhud.

Maka dia dicintai oleh Alloh dan seluruh kaum muslimin....

Mereka itulah orang-orang yang dicintai oleh Alloh dan dicintai oleh umat Islam, mereka dan orang-orang yang berjalan diatas manhaj mereka, membela apa yang mereka bela, mempertahankan sebagaiman mereka mempertahankan, menolong orang-orang yang mereka tolong. Mereka adalah para pemimpin umat ini, para pemberani umat ini seperti Saifulloh Al Maslul (yang selalu terhunus), Abu Dujanah, Al Barro', Malik, Abdulloh bin Zubair, Said bin Jubair, Ahmad bin Taimiyyah, Sholahuddin, Umar Mukhtar, Marwan Hadid, Kholid Al Islambuliy, Yahya Ayyasy, Saamir As Suwailim (Khottob), Yusuf Al Uyairiy, Turki Ad Dandaniy dan Sulthon Al Qohthoniy semoga Alloh meridhoi mereka semuanya.

Mereka itulah orang-orang yang berhak untuk dicintai....
Mereka itulah orang-orang yang berhak untuk disebut orang-orang yang menepati janji....
Mereka itulah orang-orang yang mulia....

Setiap singa dari mereka berhak untuk kita cintai, karena dia dicintai oleh Alloh dan RosulNya, juga dicintai ummat dan dibelanya....

Setiap singa dari mereka berhak disebut orang yang menepati janji karena dia memiliki perjanjian dengan Alloh, dan memiliki perjanjian dengan Rosululloh SAW dengan mengikuti petunjuknya, memiliki perjanjian dengan umatNya ketika dia menjadikan kepala umat tegak dengan mempertahankan agamanya....

Setiap singa dari mereka berhak untuk mendapatkan kemuliaannya karena dia telah menjaga kemuliaan dan kehormatan umat, maka seorang pemberani dan mulia itu jika dicintai, dia memenuhi setiap perjanjiannya dengan mengorbankan jiwanya yang suci, sehingga selain dari itu semua, dia adalah seorang penakut dan pengecut, tidak berhak untuk mendapatkan sesuatupun.

Shoutul Jihad Edisi 14 Muharrom 1424 H.

[ Read More.. ]

God help us


People killin', people dyin'
Children hurt and you hear them cryin'
Can you practice what you preach
And would you turn the other cheek

God, God, God,help us
Send some guidance from above
'Cause people got me, got me question'
Where is the Love??

[ Read More.. ]