Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Kamis, 14 Juni 2007

Rabu, 13 Juni 2007

Pacaran Nggak Ya?

aQ nemuin tulisan yang menurut rin sesuai dengan yang aQ rasakan saat ini...

tapi aQ tegaskan lagi... yang aQ mau sama ka2qu bukanny pacaran loh... hanya bentuk rasa kekaguman aQ dengan karakter dia, karena beberapa hal... kapan-kapan aQ kasih tau deh alasanya... kita lanjut lagi pada topik yang aQ baca di Bulletin fs Qu yang diPost sama kak Adi...(dengan tulisan warna hitam ya??)

Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm...menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran? (Ga usah pacaran... karena merugikan pihak wanita) Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah (itu yang aQ mau... kak adi aQ banget deh). Ehem...

Senang sama lawan jenis, boleh gak ya? Bukankah itu fitrah! (yupz... fitrah...)
Ehm, siapa yang bilang nggak boleh? Tapi apakah sarananya harus pacaran? (ga juga!!!)

EMOSI CINTA (wekz... bahasa nya serem...hehehehehe)
Menurut para peneliti, yang dimuat Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, CINTA ADALAH SALAH SATU EMOSI YANG ADA PADA MANUSIA. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.

Nah, dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalo PERWUJUDAN CINTA LEBIH LUAS SIFATNYA, BUKAN SEKEDAR KASMARAN SAJA. Persahabatan, penerimaan,
kebaikan hati dan sebagainya bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran. (betul banget!!!)

Tapikan, seorang laki-laki butuh perempuan, dan juga sebaliknya? Glek! (*smile*)
Jawabannya, memang iya sih! Namun, apakah lantas karena butuh itu kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Allah untuk menjaga kita?

WAJAR SAJA
Yap, wajar saja kalo kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi FITRAH BUKAN BERARTI HARUS DITURUTI SEHINGGA TAK TERKONTROL. KITA HARUS TETAP MENJAGA FITRAH AGAR TETAP MURNI DAN TAK TERKOTORI DENGAN NAFSU SESAAT.
Cinta itu sendiri terbagi menjadi dua:
  1. Cinta yang Syar'i. Cinta yang syar'i dasarnya adalah iman. Buka deh Q.S. 3:15, 52: 21 dan 3: 170. (ntar aQ bikinin post khusus untuk bahas tentang ayat-ayat yang di atas....ok?? jadi bagi yang ga punya Al-Quran, ga perlu khawatir key...)
  2. Cinta yang Tidak Syar'i. Sedangkan cinta yang tidak syar'i dasarnya adalah syahwat. Untuk yang ini silakan dibuka Q.S. 3:14, 80: 34-37, dan 43:67.
Kalau di stiker-stiker kamu sering baca:
Cinta Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah, itu benar adanya. Urutan itulah yang utama. ALLAH MEMBENARKAN CINTA YANG SIFATNYA SYAHWATI seperti di Q.S. 3:14 (wanita/pria, anak, harta benda, dsb), SEBAB KECINTAAN YANG SIFATNYA SYAHWAT INI ADALAH TABIAT MANUSIA. Nah, KECINTAAN INILAH YANG PERLU DIKENDALIKAN.

Gimana cara mengendalikannya?

JAGALAH HATI
Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu,
Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri (bahagianya...).

Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah. (indahnya...)

Aduh, jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik 'main air' saja biar sejuk.(setuju!!!) Gimana 'main air'-nya?

  1. Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi JAGA PANDANGAN (bukan berarti nunduk terus).
  2. Kalau menyukai lawan jenis, CUKUP SAMPAI TAHAP SIMPATI. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
  3. Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi SOLUSI UTAMA MEMANG MENJAGA DIRI.
  4. Banyakin teman (yang sejenis lho) (ini juga lagi di Usahakan...) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma AKAL-AKALAN SI SETAN KOK KALO KAMU MERASA PUNYA TEMAN COWOK LEBIH ENAK DARIPADA TEMEN CEWEK ATAU SEBALIKNYA. Ngibul tuh si setan!
  5. Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL. (Nah lho!)
[ Read More.. ]

Selasa, 12 Juni 2007

Cinta manusia vs cinta Allah

Coretan hati dari insan yg hidup
mengejar cinta Allah..ameen…

Cinta Allah tak dapat ditukar ganti
Cinta manusia silih berganti

Cinta Allah suci tulus hingga ke mati
Cinta manusia selalu berakhir dgn benci

Cinta Allah menyubur ketaqwaan
Cinta manusia penuh kemungkaran

Cinta Allah tinggalkan laranganNYA
Cinta manusia meninggalkan syariatNYA

Cinta Allah menyegarkan keimanan
Cinta manusia mengikis keimanan

Cinta Allah mengorbankan nafsu
Cinta manusia mengorbankan tuhan

Cinta Allah menambahkan keimanan
Cinta manusia menambahkan kelalaian

Cinta Allah meridhoi ujian
Cinta manusia meridhoi kemaksiatan

Cinta Allah sepanjang masa
Cinta manusia sekejap ada, sekejap tiada

Cinta Allah diiringi rahmat dan kurniaan
Cinta Allah bersulam redha dan keampunan
Cinta manusia meresahkan perasaan...
[ Read More.. ]

Minggu, 03 Juni 2007

Suara Hati yg selalu menghantui..!!

Yaa Alloh ingin rasanya
memiliki hati yang bersih, memiliki hati yang suci

bebas dari DOSA, bebas dari NAFSU
Tapi, apakah itu mungkin..??!!
Sedangkan diri ini senantiasa berlumurkan DOSA karena getarannya

Bermandikan kemaksiatan karena gejolaknya

Tolonglah hamba-Mu ini Yaa Robb
Jangan biarkan hati Hamba Tersiksa
Jangan biarkan jiwa ini merana
Jangan biarkan diri ini berlarut-larut dalam DOSA
[ Read More.. ]

Jumat, 01 Juni 2007

Ya Allah....


Ya Allah yg Maha berkehendak

Aku hanya manusia yg mempunyai rencana, tetapi lurus atau bnyaknya rintangan yg kan ku hadapi, kau yg mnentukan segalanya...
Jadi pantaskah aku untuk sombong?

Ya Allah yg Maha Mengetahui

Aku hanya manusia yg fakir ilmu, jangankan separuh secuil ilmupun ttg seluruh alam semesta ini aku tdk mngetahui...
Jadi pantaskah aku sombong?

Ya Allah yg Maha Adil

kau pertemukan aku dengen berbagai macam manusia, kau tunjukkan aku berbagai macam sifat, kau ajari aku dengan ilmu sehingga aku mengerti bahwa manusia yg kau ciptakan mpunyai keahlian masing2

yang pintar fisika blm tentu pintar kimia, yg pintar berdebat blm tentu pintar bersabar

jadi pantaskah aku sombong?

knp rin nulis hal seperti ini? krn tanpa sadari kita sering mngelompokkan manusia
"aku hanya mau berbicara dgn org yg pintar ini...."

"aku hanya mau berbicara dgn org yg mngerti ilmu ini"

dan bila kita bertemu org yg tdk sesuai dngn pikiran kita, kita menganggap ny "bodoh"...

jdi pantaskah org yg seperti tu kita sbut manusia yg sombong?

rin sadar smkin bnyakny rin tersakiti oleh omongan sesama muslim/non muslim, smkn seringnya rin di kritik, maka smakin rin mnjdi dewasa untuk mnerima khidupan ini dengan sabar...

nb: thx buat yg selalu mndukung rin...
[ Read More.. ]

Biasakan...


Pernah liat di tv/sinetron2 religi... klo mrk berdoa selalu mnghadap ke atas... mmny diatas ada ap??

kita sering blg, "gimana yg di atas aja"/"keputusan yg di atas aj" mmny diatas ada apa??

apa Allah itu selalu brada di atas?
brarti Allah itu jauh dr kita donk??
tu mmbuat kita ga merasakan bhwa btapa dekatny Allah dngan kita, btapa ia
selalu brsama kita kmn pun kta brada...

kata2 "diatas" disamakan dengan Allah?
pantaskah? bbrp tman rin da yg srng blg kyk gtu, sptiNy susah mngucapkan Allah, bukan krn tidak bisa, tpi tdk dibiasakan...

dicoba deh untuk dibiasakan...

pertegas perkataan mu...

(Dari nasihat bapak ri2n...)
[ Read More.. ]

Keharusan loh...


wanita sholehah

Ada beberapa IKHWAN kalau ditanya tentang calon istrinya ingin berjilbab atau enggak, mereka jawabnya "Yang mana aja deh, toh sama aja, perempuan-perempuan juga" atau "Kalau dapet yg berjilbab ya bagus, kalau ga dapet juga gak apa apa, toh ntar kalau sudah jadi istri tinggal disuruh pake jilbab saja"

Sebenarnya di dalam hati mereka, mereka merasa ga pantes untuk ngedapetin wanita berjilbab, mereka berpikir kalau wanita berjilbab tuh sudah sempurna, padahal ga semua yang terbungkus rapi dalamnya bagus loh... tapi kt stelah membaca tulisan aQ jadi berpikir "Tuh kan sama aja, yang berjilbab/ga, yang penting hatinya" weleh...weleh...weleh... padahal kalau kita perhatikan lagi, dengan sangat seksama (ciele...) perempuan dengan jilbabnya dibandingin perempuan yang enggak memakai jilbab terlihat perbedaan yang sangaaaaat jauh sekali...

Loh??? perbedaan dari mana rin??

Ya gimana enggak...

Because... dia udah menunjukkan ketaatannya kepada Allah (kan udah diperintahkan bagi wanita untuk menutup aurat? wanita dewasa pasti mengertilah yang mana yang dinamakan aurat seorang wanita) sama Allah saja udah taat, gimana sama suaminya?

Dia juga udah menjaga kehormatan dirinya hanya untuk suaminya... (just for my husband ceunah)

Dia memperlihatkan bahwa dia ingin menjadi muslim yang kaffah...

daripada yang enggak sama sekali?

jadi... wanita berjilbab bukanlah pilihan, tapi keharusan, kecuali untuk pria muslim yang bukan muslim... kumaha maneh wee...

kalau pun ada wanita yang berjilbab tapi akhlaknya masih harus disempurnakan... ia perlu bimbingan bukannya celaan...

duuuh... bahasa rin kacau g seh???

nb:jilbab bukanlah kerudung, jilbab adalah baju/jubah seperti terowongan yang tidak membentuk lekuk tubuh, dan tidak transparan, lalu menutup kepala sampai menutupi dada dengan yang namanya kerudung...

orang indonesia selalu menyamakan kerudung dengan jilbab... padahal berbeda arti....
[ Read More.. ]

ditunggu...


Rin kapan pake jilbab?
Rin pake jilbab dunk?
Ga ada yang ngedukung rin supaya pake
jilbab bukan??
Itu yg biasanya komentar-komentar dan pertanyaan-pertanyaan dari temen-temen, teteh, dan orang-orang disekitar rin...

hm...Ngomong-ngomong soal jilbab, ada juga orang yang memandang wanita dengan jilbab setengah-setengah (atau mungkin kerudung) itu enggak ada gunanya. Padahal kalau kita
memandang ’setengah penuh’ kita bisa bilang, wah udah mulai menutup aurat neh, tinggal disempurnakan saja...

Yah, semacam itulah…

Yupz... namanya juga manusia butuh proses belajar, kita harus mulai sedikit-sedikit pake jilbab, daripada yang enggak menutup auratnya sama sekali? atau enggak mau berubah sama sekali?? tetep saja pake baju kayak lepeut...

Proses itu memang panjang... tapi jangan jadikan proses sebagai alasan kita untuk tidak berubah, jadikan diagram kehidupan kita meningkat sehari demi sehari....

Sambil jalan, belajar, dan mengenal, kita juga harus mencoba dan merubahnya juga...

InsyaAllah dalam waktu dekat saya juga hadir dengan versi jilbab... kita sama-sama berubah ya??

Berlomba-lomba mencari Ridho Allah...
[ Read More.. ]