pagi ini
kami makan bersama
merayakan hari kemenangan
menunya lengkap
ada lontongnya, ada nasinya
ada dagingnya, ada ayamnya
ada sayurnya, ada buahnya
ada susunya
ada tape ketan hitam lengkap dengan
ulinya
aku lupa
di seberang sana
jutaan orang sedang kelaparan
dikejar-kejar, dibunuh
ditinggal begitu saja
mereka tak bisa lagi menangis
petang ini
aku diundang lagi makan malam
menunya komplit
minumannya manis
semua kami tertawa gembira
bersalaman, saling memaafkan
aku lupa
di sebelah sana
beribu orang tak bisa menikmati
matahari
di kiri-kanan mereka adalah puing-puing
tubuh-tubuh penuh darah
dan mayat-mayat yang belum sempat
dikubur
mereka tak sempat untuk berfikir
tentang maaf
pagi tadi
seorang khatib berdiri di mimbar
meneriakkan dan bercerita tentang
kemenangan
lalu mendoakan
saudaranya di afghanistan
di bosnia, di chechniya
di kashmir, di palestina,
di somalia, di sudan, dan di tempat-
tempat lain
aku lupa namanya
semoga tabah menghadapi kekalahan
lalu jamaah berpelukan
salam, salam
lalu jamaah sarapan pagi
salam, salam
lalu jamaah foto sana foto sini
salam, salam
aku lupa
mereka juga lupa
tentang nasib orang-orang yang
didoakan sang khatib
aku memang mudah sekali lupa
akhir-akhir ini
apalagi tentang nasib orang lain
yang jauh di sana
di negeri seberang sana
pagi ini
di masjid kami
anak-anak bergembira-ria
semua dapat hadiah
semua dapat mainan indah
dan aku lupa, teman-temanku lupa
di sana
di negeri seberang sana
ada kanak-kanak menangis
karena ayahnya mati
ibunya mati
kakaknya mati
pamannya mati, kakeknya mati
sebagian temannya juga mati
dibunuh
aku lupa itu, teman-temanku lupa itu
mudah sekali kami lupa
sekarang ini
Rasulullah bersabda:
"Kaum mukminin itu seperti satu tubuh,
bila salah satu bagian merasa sakit,
maka seluruh tubuh ikut tak bisa
tidur ...." (Shahih Bukhari Vol 8. No.
40).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar