Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Selasa, 31 Juli 2007

Kehidupan Putri di Indonesia : minuman


Selama satu setengah tahun, putri (pemilik website ini) sering mengirim email kepada teman-teman Jepang agar teman-teman bisa tahu kehidupan putri di Indonesia. Cerita-cerita ini ditulis dalam bahasa Jepang. Setelah pulang ke Jepang, putri mencoba menerjumahkan cerita-cerita tersebut ke dalam bahasa Indonesia supaya teman-teman Indonesia bisa tahu pikiran putri dan pendapat putri di Indonesia.

Minuman

Seperti Anda sudah tahu, di Indonesia kebanyakan penganut Islam. Agama Islam melarang orang minum alcohol. Ada yang mengatakan boleh minum tetapi tidak boleh mabuk. Pokoknya alcohol dilarang di masyarakat Islam.

Alkohol

Akan tetapi, di Indonesia ada juga orang yang menganut agama yang lain, ada juga toko yang menjual alcohol. Kalau dibanding dengan Jepang, toko yang menjual alcohol jarang ditemukan di sini. Kalau kita pergi ke supermarket, kita bisa membeli bir. Kita bisa menemukan botol alcohol seperti wiski dan vodka. Di Indonesia juga ada alcohol. Di Jepang jarang restoran yang tidak menyediakan minuman keras. Tetapi di Indonesia situasinya terbalik. Restoran yang sering dikunjungi oleh orang asing biasanya menyediakan minuman keras.

Jus

Saya berharap teman-teman mencoba jus daripada alcohol kalau ada kesempatan berkunjung ke Indonesia. Ada banyak jenis jus disediakan di sini, lain dengan di Jepang. Ada apa jus di Jepang? Pasti semua bilang jus orange, kan? Lalu jus apel, jus anggur, jus grapefruit. Mungkin ini saja kan? Tapi semua ini dijual dengan kotak kan?

Di Indonesia jus bervariasi dan segar. Misalnya jus melon. Di Jepang melon termasuk buah-buahan yang mahal, maka orang Jepang tidak mau membuat jus karena sayang. Di sini satu melon kira-kira Rp.2.000, katanya (saya belum yakin.). Melon segar dimasukkan alat yang membuat jus. Dengan es batu dan syrup, melon yang segar dihancurkan dan dicampur. Di restoran, karyawan memasukkan es batu ke gelas, lalu memenuhi gelas dengan jus sampai atas, jus hampir mau keluar. Kemudian tusuk sedotan, udah! Jus ini dijual di kantin Rp.1.500. Di restoran yang terletak di tengah kota Jakarta pun Rp.5.000 luh!

Jus tomat pun cara buatnya sama dan harga juga sama dengan jus melon. Perbedaan jus tomat di sini dan di Jepang, di sini jus dibuat dengan kulit tomat juga, tidak lepas seperti di Jepang. Terus, buah tomat pun agak lain dengan tomat Jepang, masih ada baunya daun. Di toko sayur, tidak semua tomat merah, ada yang masih hijau juga. Jus tomat di Jepang ditambahkan garam, tetapi di Indonesia seperti jus melon, ditambahkan syrup.

Selain itu, jus mangga dan jus markisa sering ditemukan. Hampir semua buah-buahan dijadikan jus. Di sini ada buah-buahan yang tidak terkenal di Jepang.

Jus Sayur-sayuran

Bukan hanya buah-buahan saja yang dijadikan jus. Iya, tomat juga tidak bisa dikatakan "buah-buahan". Iya, ada jus sayur juga. Di Jepang juga ada jus wortel, maka orang Jepang pun bisa membayangkan jus sayur-sayuran. Beberapa hari yang lalu, saya mencoba jus ketimun. Eh, jangan pakai syrup dong! Tidak dingin pun menambah rasa tidak enak. Jus wortel dan jus ketimun pun ditambahkan syrup seperti jus buah-buahan.

Manis

Orang Indonesia suka manis. Suka yang sangat manis. Bagi orang Jepang generasi sekarang, minuman Indonesia terlalu manis.

Ini pengalaman saya waktu datang ke Indonesia 6 tahun yang lalu. Antarkuliah, kami minum kopi. Karena kuliah kedua sudah mulai, kami menaruh mangkuk di lingkaran jendela. Kami mahasiswa Jepang menaruh mangkuk di sebelah mangkuk guru Indonesia. Setelah selesai kuliah kedua, wah buaaaaanyak semut datang ke mangkuk guru Indonesia. Jarak antara mangkuk guru Indonesia dan guru kami hanya kurang lebih 10 cm saja, tetapi di mangkuk kami tidak ada semut satu pun. Guru Indonesia memasukkan gula 5 sendok teh, iya semut tahu yang mana manis.

Di Jepang "Java Tea" dijual. Saya tidak percaya "Java" diambil dari pulau Jawa. Selama saya ada di Indonesia, saya tidak pernah minum teh tanpa gula. Kalau kita mau minum teh tanpa gula, kita harus memesan "teh tawar". Kalau tidak, teh biasanya sudah ditambahkan gula cukup banyak. Pertama kali saya minum teh di Indonesia, saya kira permen rasa teh dicampur dengan air panas.

Pada awalnya, saya selalu pesan teh tawar karena saya tidak mau minum teh yang manis sambil makan. Tetapi masakan Indonesia kebanyakan pedas. Teh manis dingin mempunyai manfaat. Sambil makan masakan yang pedas, teh manis dingin menjadi lidah tenang. Sekarang saya sering memesan teh manis dingin. Harga teh manis dingin Rp.1.000 sedangkan teh tawar dingin Rp.500. Harga setengah harga gula?

Kopi

Sebagai oleh-oleh, kopi Toraja terkenal. Tetapi di sini dalam kehidupan sehari-hari, orang sering minum teh daripada kopi. Kopi Indonesia, kopi bubuk dimasukkan ke dalam mangkuk, lalu menambah air panas, kocok, kemudian menunggu sampai bubuk tenggelam. Setelah bubuk tenggelam, kita baru bisa minum kopi. Kalau ada kesempatan, coba minum ya! Oh ya, jangan lupa tambah gula lebih dari biasa kali 3 ya! Ini khas Indonesia.

"Java Tea" yang dijual di Jepang, memang namanya diambil dari pulau Jawa. Asal daun teh yang dipakai dikirim dari pulau Jawa.


| Free Bussines? |

Tidak ada komentar: