Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Selasa, 06 Mei 2008

STORY : Athina tersenyum...

Ceritanya dari sudut pandang penulis tentang apa yang dilihat oleh Athina

“Brak!” Athina melemparkan tasnya ke pintu. Lalu ia merebahkan tubuhnya dengan kasar ke tempat tidurnya. Ia menutup kedua matanya dengan tangannya. Ia gigit bibir bawahnya.

“Hiks…” Isaknya, Athina berusaha untuk tidak menangis, tapi air hangat itu terus mengalir dari mata indahnya. Athina mengubah posisinya. Bantalnya basah oleh airmatanya. “Kenapa begini seh?” Athina terus mengusap-usap kedua matanya, dengan tangan, bajunya, bantalnya, selimutnya, tapi airmata ini tak mau berhenti. Athina pasrah, ia kalah dengan air matanya sendiri, ia biarkan air matanya menggelitik pipinya. Ia terdiam memikirkan sesuatu. “Hah!” Athina bangkit dari tempat tidurnya, menuju ke tempat dimana ia melempar tasnya. “Hape…Hape… mampus gw klo ampe rusak…” Athina mencari-cari Hapenya di dalam tasnya. “Waaaaah… syukurlah gapapa, hapeku sayank…”

Athina duduk di depan kampusnya bersama teman-temannya. “Ach…” Athina melihat Pi, dia berjalan menuju kantin belakang dan Pi melirik Athina yang pada saat itu Athina sedang melihatnya. Pi tersenyum melambaikan tangannya ke arah Athina. Tapi Athina memalingkan wajahnya ke arah lain, seakan-akan tak memperdulikannya.

Athina menelepon temannya yang satu jurusan dengan Pi, “Hi Pan, ni Athina, pa kabar? Sombong ya… ga pernah kasih kabar.” Athina berusaha menceriakan suaranya. “Hm… Pan, tu bener cewek nya Pi?” Athina memberanikan diri mendengar jawabannya. Lalu ia terdiam… “Hm… syukurlah klo dia dah punya cewek, ceweknya cantik lagi…” Athina menahan perasaan untuk tidak menangis. “Cemburu? Sapa yang cemburu, Athina malah seneng banget…. Iya… masa ga percaya seh?? Hehehehehe….” Athina yang malang, ia tidak bias menahan diri, lagi-lagi ia dikalahkan dengan perasaannya. Ia meneteskan air matanya. “Aduh Pan… gw ga tahan neh pengen kekamar mandi, dah dulu ya….” Athina menutup teleponnya. “Apa yang salah dengan Athina?”

Athina kesal dengan hari Jumat, karena mata kuliahnya disatukan dengan anak-anak kelas Pi, tapi mau tidak mau Athina harus masuk kuliah. Athina masuk ke dalam kelas, dan duduk di kursi paling belakang. Athina melihat kalau Pi memperhatikannya, Athina senang bisa bertemu Pi, tapi kemudian ia kesal ketika melihat perempuan di sebelahnya. Pi memanggilnya dengan suara keras, tapi Athina pura-pura tidak mendengarnya dan bercanda dengan teman-temannya. Dan Pi pun tidak memanggilnya lagi.

Saat mata kuliah itu selesai, Pi menarik tasnya, ia bilang ke Athina klo Athina sombong sama Pi, Athina menatapnya lalu tersenyum, “Ga ada apa-apa” dan menjauhinya. Lalu Athina melihat Pi menuruni tangga berjalan berdua dengan perempuan itu. Athina marah, Athina tidak lagi sedih, Athina benci Pi.

Athina mendapat sms dari Pi, Pi bertanya ke Athina, kenapa Athina berubah sikap sama Pi, Pi lalu mengajak Athina ketemuan di suatu tempat, Athina menjawab sms Pi. “Ok, besok di kampus jam 8”

Athina janjian sama Pi jam 8, tapi Athina berangkat dari rumah jam 9, “Biar aja dia nunggu.” Ujar Athina dalam hati. Pi dah khawatir Athina ga dateng, tapi Pi tetap nungguin Athina.

Athina datang, lalu duduk disamping Pi, “Pi mo Tanya apa ma Athina?” Pi lalu membeberkan semua pertanyaannya selama ini tentang sikap Athina yang berubah. Athina tersenyum. “Bodoh.” Kata Athina. “Athina berpikir kalo Pi bisa menjaga perasaan Athina, Athina percaya setiap omongan Pi, tapi ternyata Athina yang salah telah percaya, Athina Cuma berusaha melupakan penyakit hati di diri Athina dengan cara ini, kalau udah sembuh Athina akan bersikap seperti biasanya lagi.” Athina tersenyum, tapi senyumannya lebih indah, Athina merasa nyaman. Athina puas… Athina telah berpikir dewasa untuk menjadi dewasa. Pi meminta maaf karena sudah mengingkari janji. Athina hanya menjawab dengan senyuman. Ketika itu Athina membentuk prinsip untuk tidak menyukai orang lagi… entah berakhir sampai kapan.

Athina sekarang terlihat lebih cantik, banyak sekali lelaki yang memujanya. Banyak yang berkata hal-hal yang berkaitan dengan cinta, suka, dan sayang kepada Athina. Tapi Athina sudah bukan perempuan yang mudah untuk ditaklukan, Athina hanya menjawab mereka dengan senyuman. Athina pernah ditanya oleh temannya, siapakah lelaki yang Athina cari, lalu Athina menjawab. “Athina mencari pangeran yang tampan akhlaknya, dengan kuda putihnya membawa Athina menuju jalan ke surga, dan mempunyai harta ilmu-ilmu yang bermanfaat.”

By : Ririn R


| Free Bussines? |

Tidak ada komentar: