Selamat Datang di BLOG RINZI,PERJALANAN MENGGAPAI RIDHO ILLAHI

Sabtu, 24 Mei 2008

STORY : Saya Mampu

Pak Oman pagi-pagi sekali berangkat menuju sekolah SMPN x, beliau yang dulunya adalah Kepala Sekolah SMP di daerahnya, dipindah menjadi Kepala Sekolah di SMPN x. Dengan mengendarai motor nya, ia melewati setiap jalan, udara pagi menerpa badannya, membuat Pak Oman sedikit menggigil, tapi beliau merasa senang bisa menjadi kepala sekolah di SMPN x, karena selain SMP nya besar dan luas, di SMP tersebut juga termasuk SMP favorit. "Saya akan melakukan perubahan." Guman pak Oman.

Penyambutan Kepala Sekolah baru berjalan dengan lancar, pak Oman berkeliling sekolah, menghafal setiap sudut-sudut sekolah, memperhatikan murid-muridnya di setiap kelas, memperhatikan cara mengajar guru-gurunya. "Saya rasa sekolah ini memang sekolah yang baik dan berkualitas."

Sore hari, ruangan guru sepi, karena sebagian besar guru telah pulang, dan sisanya sedang menyelesaikan beberapa pekerjaan, tapi seperti terburu-buru ingin cepat-cepat selesai. Pak Oman masih berada dalam ruangannya, santai memeriksa arsip-arsip sekolah, beliau ingin mengenal sekolah ini lebih dekat lagi.

"Pak saya pulang dulu ya pak." Kata Pak Gino.

"Saya juga pak mo pulang dulu." Kata Bu Maria.

"Ya silahkan, hati-hati, salam buat keluarga..." Kata Pak Oman dengan ramah.

"Makasih ya pak... Assalamualaikum..." Ujar Pak Gino sambil berlalu pergi diikuti bu Maria.

"Waalaikumsalam wr wb.." Lalu Pak Oman menyelesaikan tugasnya, sekolah sekarang begitu sepi. "Haaah..." beliau menghela napas panjang. "Minum kopi dulu ach...." Pak Oman menyeduh air panas kedalam gelas yang berisi kopi dan gula. Pak Oman keluar dari ruangannya sambil membawa kopi panas, lalu berjalan menuju kelas 2-b yang lumayan jauh dari ruangannya. "Sekali-sekali saya ingin merasakan duduk di tempat yang biasa murid-murid duduk." kata Pak Oman dalam hati. Pak Oman duduk di kursi paling belakang dan paling pojok sambil menikmati Kopi ditemani angin yang berhembus keluar masuk lewat jendela. Saat sedang asyik menikmati suasana hening di kelas. Tiba-tiba...

"Busyet!! Beneran lo ngelakuinnya di Sekolah? kagak ada yang tau gitu? guru-guru? Ayo lo ceritain dulu ke gw... duduk dulu... duduk dulu"

Terdengar suara seorang Laki-laki di sebelah kelasnya Pak Oman. Spontan kaget Pak Oman mendengar pernyataan anak tersebut. "Ngelakuin apa?" ucap beliau dalam hati dengan penasaran.

"Ya kagaklah... klo ketauan gw dah masuk BP kali....!" Ujar suara lain. Suara anak lelaki.

"Sampe apa aja lo ngelakuinnya?"

"Udah abis tu cewek ma gw.... mantep banget... lo kudu nyobain sekali-sekali."

Pak Oman kaget mendengarnya. Pikiran Negatif muncul.

"Yakin lo dibelakang ga bakalan ada yang tau??"

"Itu mah dah rahasia umum... kakak kelas aja ada yang pernah ngelakuin disitu!"

"Hahahahaha... Parah lo coy....!!! Tapi gw jg pengen ngerasain, ntar gw ma cewek gw..."

"Hahahahaha... bagi-bagi napa..."

Dada Pak Oman sesak mendengarnya... memang waktu ia berkeliling dia tidak memeriksa bagian belakang sekolah, pikiran nya tak tenang, beliau ingin marah, tapi tak bisa juga langsung menyalahkan muridnya. "Saya yang punya kuasa terhadap sekolah ini, dan saya yang harusnya bertanggung jawab terhadap masa depan murid-murid. Klo pun murid-murid bersalah, maka saya harus memperbaiki diri saya, mengapa saya tidak bisa mengendalikan mereka, padahal saya punya kuasa untuk merubahnya." Kata pak Oman dalam hati.

Esok paginya... pak Oman melakukan pekerjaan yang biasanya beliau lakukan. Tapi rasa penasaran dengan Cerita Belakang sekolah, masih tetap melekat dalam benaknya. Pak Oman tak sabar menunggu sore hari tiba. "Klo pun nanti tak terjadi apa-apa, besok, besoknya lagi, besok besoknya lagi sampai seterusnya asalkan saya mampu, akan tetap saya lakukan mengelilingi sekolah ini." Gumannya.

Sore hari yang di nantikan beliau pun tiba, disaat sekolah sepi, hanya ada beberapa anak-anak bermain basket, dan futsal di lapangan, dan beberapa anak-anak perempuan ngerumpi didalam kelas, jantung pak Oman berdetak kencang... pada saat berada di belakang sekolah dia melihat kantin kecil milik penjaga sekolah, lalu ia berjalan terus ke kanan, dia melihat ruangan tapi tidak seperti ruangan, karena tidak berpintu dan tidak berjendela, hanya berdinding semen, tapi ada jalan untuk bisa masuk kedalamnya. "ruang apa itu?" semakin mendekat ke ruangan itu, beliau mendengar nafas anak laki-laki dan perempuan, suara tawa genit seorang perempuan, mendengar hal itu, pak Oman mempercepat langkahnya, beliau sangat marah. Saat beliau sampai di ruangan tersebut, dia melihat sepasang muridnya sedang asyik bercumbu dan saling raba. Dan mereka tak sadar bahwa Kepala Sekolah sedang memperhatikan perbuatan mereka. "Ehem." Pak Oman berdehem keras.

Sepasang murid yang mendengar hal itu, langsung menghentikan dan melihat ke arah suara tersebut berasal. Kedua mata mereka melotot melihat Kepala Sekolah berdiri di depan mereka dengan tampang menahan marah yang luar biasa.

"Bapak..." Kata anak laki-laki itu salah tingkah, dan cengengesan.

Anak perempuan itu tak bisa berkata apa-apa... lalu ia pingsan.

"Bawa dia, dan kamu ke ruangan saya. Sekarang!!" kata pak Oman.

Sejak kejadian itu, sepasang murid itu ditindak lanjuti oleh BP, berita nya pun tersebar luas di SMP x, dan tak pernah ada lagi kejadian seperti itu (Sepengetahuannya Pak Oman).

Masihkah Pak Oman mengelilingi sekolah nya? Selama beliau mampu, beliau lakukan.

By : Ririn Ridho


| Free Bussines? |

Tidak ada komentar: